Pada kesempatan kali ini saya akan mempraktekkan Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer. yak langkah-langkahnya sebagai berikut.
A. Setting WebServer
1.
Pertama buat skema seperti dibawah ini.
2.
Setting IP Server 192.168.0.1 dan SubnetMask
255.255.255.0 dan atur IP PC 192.168.0.2. seperti di bawah ini.
IP
Address dan SubnetMask Server
IP Address PC
3.
Setelah itu Klik
Server > Services > HTTP. Pastikan HTTP dan HTTPS dalam keadaan ON.
Selanjutnya klik edit pada index.html.
4.
Selanjutnya Klik
PC > Desktop > Web Browser. Setelah masuk ke Web Browser ketikkan URL
sesuai IP yang ingin di cek Web Browsernya lalu Klik Go.
5.
Gambar diatas
adalah hasil dari URL yang ada di Server.
B.
Simulasi VLAN
1.
Buat Topologi
seperti di bawah ini. 1 Router, 1 Switch, 5 AccessPoint, 5 Server, dan 3 PC
tiap Server.
2.
Selanjutnya
untuk tiap Access Point agar menjadi satu kelompok, kita harus mengganti nama
SSID dari Access Point itu sendiri. Untuk PC dan Servernya menyesuaikan
SSIDnya. Lalukan ke Access Point lainnya dan nama SSID yang berbeda.
Caranya : Klik Access Point > Config > Port
1 > SSID.
Klik ON untuk Port Statusnya. Setelahnya SSID
diganti sesuai keinginan kita.
3.
Selanjutnya
untuk menganti SSID pada PC. Lakukan cara ini ke PC yang lain.
Caranya : Klik PC > Config > Wireless >
SSID.
4.
Seperti ini lah
tampilannya topologinya.
5.
Selanjutnya menyetting Switch. Masuk ke CLI
pada Switch lalu ketikan “en”. Setelah masuk ke mode #, ketikkan perintah untuk
masuk ke menu VLAN.seperti :
Vlan
100 name KelasA
Vlan
200 name KelasB
Vlan
300 name KelasC
Vlan
400 name KelasD
Vlan
500 name KelasE
Exit.
6.
Selanjutnya Ketikkan “sh vlan” untuk melihat
yang di buat tadi. Akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
7.
Setelah melihat
isi dari VLAN, selanjutnya ketikkan “conf t”, untuk mengkonfirmasi Terminal
Switch, kemudian ketikkan seperti :
Int
fa0/1
Switchport
access vlan 100
ex
Int
fa0/2
Switchport
access vlan 100
ex
Int
fa0/3
Switchport
access vlan 100
ex
Int
fa0/4
Switchport
access vlan 100
ex
Sampai
seterusnya.
Untuk
fa0/5-fa0/8 vlan-nya 200, untuk fa0/9-fa0/12 vlan-nya 300, untuk fa0/13-fa0/16
vlan-nya 400, untuk fa0/17-fa0/20 vlan-nya 500.
8.
Selanjutnya
mengecek kembali apakah sudah benar vlan terisi dengan port-port tersebut,
dengan cara ketikkan “sh vlan”, dan akan muncul seperti gambar di bawah
ini.
9.
Selanjutnya
masukkan :
IP
Server A IP Address 192.168.1.1 , Default getaway 192.168.1.6
IP
Server B IP Address 192.168.2.1 , Default getaway 192.168.2.6
IP
Server C IP Address 192.168.3.1 , Default getaway 192.168.3.6
IP
Server D IP Address 192.168.4.1 , Default getaway 192.168.4.6
IP
Server E IP Address 192.168.5.1 , Default getaway 192.168.5.6
Dengan
masing masing SubnetMask 255.255.255.248.
10.
Jika sudah
selesai pemberian IP address, Default getaway, dan SubnetMasknya, selanjutnya
melakukan setting DHCP-nya dan di setiap ruangan yang berbeda.
Caranya
: Klik Server > Menu Service > DHCP > Klik On. Kemudian isi Default
Getaway, lalu Start IP Address seperti diatas tadi dengan SubnetMask yang sama,
kemudian untuk Max User akan di berikan oleh IP kita sendiri, Klik Save.
Lakukan kesemua Server.
11.
Kemudian
menyetting Router. Klik Router dan masuk ke CLI. Ketikkan pada CLI seperti
gambar dibawah ini. Setelah itu mengencapsulasi semua vlan dengan port 0/0 pada
Router, saatnya mengaktifkan port 0/0 Router, Caranya ketikkan “int fa0/0
> no sh”. Maka Port pada Router akan Aktif.
12.
Lanjut ke
Switch, ubah mode dari Port Switch. Caranya ketikkan :
en
conf
t
int
fa 0/24
switchport
mode trunk
Jika
sudak keluar.
13.
Kemudian setting
semua IP pada PC. Caranya :
Klik
PC > Desktop > IP Configuration > Klik DHCP.
Lakukan
langkah ini ke semua PC.
14.
Terakhir tahap
pengecekan apakah setiap Kelas sudah saling terhubung apa belum, dengan cara
mem-ping antar PC. Apabila hasilnya di Reply maka pembuatan VLAN dan
Enkapsulasi berhasil.
15. Tampilan
akhir.
Sekian yang dapat saya bahas, jika ada salah ataupun kurang mohon maaf. Saran dan kritik bisa tulis di colom comentar.
Terima Kasih π
Komentar
Posting Komentar